Tarif MRT dari Lebak Bulus - Bundaran HI hanya Rp. 14.000, ini kata Sri Mulyani

Jakarta- Pemerintah provinsi DKI Jakarta bersama DPRD Jakarta telah menetapkan tarif MRT yaitu sebesar Rp. 8.500 per penumpang atau Rp. 14.000 untuk rute
terjauh yaitu Lebak bulus-Bundaran HI.


Dengan berita tersebut, mentri keuangan Republik Indonesia SRI MULYANI membeberkan besaran tarif tersebut sudah sesuai dan sudah terjangkau bagi kalangan masyarakat
daerah Jakarta.

"Keputusan yang dilakukan pak Gubernur DKI dan DPRD itu masih dalam range yang selama ini diperkirakan. Ini sesuai dengan keinginan untuk menjaga MRT,kemudian
kedua dari sisi affordability, daya beli masyarakat dan menyeimbangkan semua aspek," kata Sri Mulyani di Stadion Utama Gelora Bung Karno (GBK),
Jakarta, Jumat (29/3/2019).


Menurut Sri Mulyani harga tersebut sudah cukup baik untuk pihak MRT itu sendiri.Untuk penerimaan pihak MRT dipastikan ada dari yang lain.


"Jadi cukup baik lah, meskipun tetap ada subsidi. Nanti bisa berasal dari penerimaan yang berasal dari bukan penumpang," ujar Sri Mulyani.


Sebelumnya Sri Mulyani meneybutkan ada beberapa aspek ekonomi yang akan mendapat sorotan dari KEMENKEU(Kementrian Keuangan). Diperkirakan akan ada beberapa aspek
ekonomi yang terkena dampak dari hadirnya MRT itu sendiri.


"Kita bisa melihat akan ada berapa dampak ekonomi dari hadirnya infrastruktur terbaru ini (MRT Jakarta), entah dari nilai propertinya,
kegiatan ekonomi atau waktu tempuh dari 130 ribu orang yang akan menggunakan fasilitas terbaru ini, Ujarnya.


Dia pun yakin dengan hadirnya transportasi masal seperti MRT dan masyarakat lebih gemar menggunakan MRT ketimbang kendaraan pribadi, otomatis penggunaan BBM
(Bahan Bakar Minyak)akan lebih hemat atau efisien.


Tak akan ada kemacetan, tak memakan bahan bakarnya, dari kendaraan bermotor mereka, yang itu juga pasti akan memberikan penghematan biaya atau dampak ekonomi
maupun lingkungan yang akan lebih asri karena tidak terpapar asap kendaran terus menerus, Ujar Sri Mulyani.


Ditambah lagi dengan ada 13 stasiun MRT, dan 130 ribu orang yang diperkirakan akan menggunakan moda transportasi massal ini, akan banyak dampak turunannya
yang berefek ke perekonomian Indonesia.